Top10VPN bersifat independen. Kami dapat memperoleh komisi jika Anda membeli VPN dari situs ini.

UDP vs TCP: Apa Bedanya?

JP Jones adalah CTO kami. Ia memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang rekayasa perangkat lunak dan jaringan, serta mengawasi semua aspek teknis proses pengujian VPN kami.

Keputusan Kami

UDP lebih cepat dan lebih efisien daripada TCP karena menggunakan lebih sedikit data untuk menyelesaikan tugas yang sama. Namun, TCP melacak semua paket data dan memastikannya dikirimkan dalam urutan yang benar sehingga lebih aman dan bisa diandalkan. Jika Anda menggunakan protokol OpenVPN, sebaiknya coba UDP terlebih dahulu dan beralih ke TCP jika tidak berhasil.

The differences between UDP and TCP

UDP (Protokol Datagram Pengguna) dan TCP (Protokol Kontrol Transmisi) adalah dua jenis protokol komunikasi yang digunakan untuk mengirim informasi melalui internet.

Pada perangkat lunak VPN, protokol OpenVPN harus menggunakan UDP atau TCP untuk mengirimkan data antara perangkat Anda dan server VPN. Jadi, apa perbedaan di antara keduanya, dan manakah yang lebih baik untuk koneksi VPN Anda?

Ringkasan: Perbedaan Utama antara UDP dan TCP

  • TCP harus membuat koneksi antara pengirim dan penerima untuk mengirimkan data, sedangkan UDP akan mengirimkan paket ke perangkat lain tanpa harus mengatur saluran atau menanyakan apakah penerima sudah siap.
  • UDP lebih cepat daripada TCP karena tidak memesan atau memeriksa kesalahan paket data.
  • TCP lebih bisa diandalkan daripada UDP. Protokol ini menyediakan pemeriksaan kesalahan dan memastikan paket data dikirim ke aplikasi komunikasi dalam urutan yang benar.
  • TCP sedikit lebih aman dibandingkan UDP. Data berbahaya akan lebih lebih sulit dimasukkan karena TCP melacak semua paket data.

Panduan ini akan menjelaskan tentang UDP dan TCP, menjabarkan perbedaan antara kedua protokol tersebut, dan menguraikan mana yang lebih baik digunakan untuk koneksi VPN Anda, termasuk streaming, game, penelusuran web, dan lainnya.

Mengapa Memercayai Kami?

Kami sepenuhnya independen dan sudah mengulas VPN sejak 2016. Saran kami didasarkan pada hasil pengujian internal dan tidak dipengaruhi oleh pendanaan dari pihak eksternal. Pelajari tentang kami dan metodologi pengujian VPN kami.

VPN yang Diuji65
Total Durasi Pengujian30.000+
Jumlah Tahun Pengalaman50+

Apa perbedaan antara UDP dan TCP?

Meskipun keduanya merupakan bentuk protokol komunikasi, TCP dan UDP bekerja dengan cara yang berbeda.

Gunakan tabel berikut untuk membandingkan perbedaan utama antara UDP dan TCP:

UDP TCP
Cara kerjanya Tidak menjalin koneksi Menjalin koneksi
Kecepatan Lebih kencang Lebih lambat
Keandalan Lebih rendah Lebih tinggi
Mengirim ulang paket yang hilang? Tidak Ya
Memastikan paket sampai dengan urutan yang benar? Tidak Ya
Kontrol Alur Tidak – paket data mungkin akan ditinggalkan (hilang) jika penerima kelebihan beban. Yapenerima memberi tahu pengirim jumlah ruang yang ada di buffer-nya untuk menerima paket. TCP menyimpan paket hingga ada ruang.
Penggunaan data Lebih rendah Lebih tinggi
Aplikasi apa yang menggunakan protokol di dalam terowongan VPN?
(Anda masih dapat menggunakan TCP atau UDP untuk terowongan VPN)
  • Domain Name System (DNS)
  • Game online
  • Streaming video
  • Voice over IP (VoIP)
  • Perangkat Internet of Things (misalnya, sensor mengirim data secara sporadis)
  • Domain Name System (DNS)
  • Penelusuran web (HTTP, HTTPS)
  • Email (SMTP, IMAP/POP)
  • Pengunduhan/Pengunggahan (FTP)
  • Akses komputer jarak jauh menggunakan Secure Shell (SSH)
Cocok untuk aplikasi real-time? Ya Tidak

Perbedaan utama antara UDP dan TCP.

UDP Lebih Kencang Dibandingkan TCP

Kami menguji ExpressVPN dan NordVPN, dua VPN teratas untuk tahun 2024, untuk melihat perbandingan kecepatan keduanya saat menggunakan protokol OpenVPN dengan UDP dan TCP.

Untuk masing-masing jenis VPN dan OpenVPN, kami terhubung dari kantor pusat kami di AS ke server di AS, Inggris Raya, dan Australia, serta mengukur kecepatan unduh kami. Berikut hasilnya:

ExpressVPN (Mbps) NordVPN (Mbps)
Negara UDP TCP % Penurunan UDP TCP % Penurunan
AS 94 91 3 92 94 0
Inggris Raya 62 47 24 85 16 81
Australia 75 47 37 67 4 94

Data uji kecepatan membandingkan UDP dan TCP pada koneksi internasional.

Seperti yang ditunjukkan data di atas, UDP biasanya lebih cepat daripada TCP, dan perbedaannya menjadi lebih besar seiring bertambahnya jarak ke server. Hal ini karena TCP mengirim paket data dalam alur yang berurutan dan telah diperiksa kesalahannya, serta data yang salah atau hilang harus diminta ulang dari komputer pengirim sehingga menambah masa tundanya.

Selain itu, paket UDP berisi lebih banyak muatan daripada paket TCP (karena headernya yang lebih kecil), lebih banyak data dapat masuk ke pipa koneksi jaringan tertentu (katakanlah 100 Mbps) sehingga Anda mendapatkan peningkatan throughput.

Oleh sebab itu, UDP sering digunakan di atas TCP untuk aktivitas seperti streaming atau bermain game.

Dengan menggunakan TCP, komunikasi bolak-balik antara pengirim dan penerima membuat setiap pesan harus menempuh jarak lebih jauh sehingga kecepatan rata-rata VPN menurun.

Dengan menggunakan ExpressVPN, UDP 24% lebih cepat terhubung dari AS ke Inggris Raya, dan 37% lebih cepat terhubung ke Australia.

Perbedaannya bahkan lebih nyata saat menggunakan NordVPN. Kecepatan unduh kami turun sebesar 81% saat terhubung ke Inggris menggunakan TCP, dan 94% terhubung ke Australia. Namun, kami mendapati bahwa TCP sedikit lebih cepat daripada UDP ketika terhubung ke server NordVPN di negara yang sama.

TCP Mengonsumsi Lebih Banyak Data Dibandingkan UDP

TCP menggunakan lebih banyak data daripada UDP karena menyertakan lebih banyak informasi di header setiap paket data. Oleh karena itu, TCP memang lebih bisa diandalkan, tetapi kurang efisien dibandingkan UDP.

Setiap paket data yang dikirimkan melalui internet memiliki header, seperti penulisan alamat pada amplop. Header berisi informasi yang diperlukan untuk membawa data ke tempat yang tepat, serta informasi tambahan yang diperlukan untuk protokol.

Baik UDP maupun TCP menunjukkan port sumber dan tujuan untuk data, panjang paket data, dan checksum di header. Namun, TCP juga menyertakan informasi tambahan untuk menjamin pengiriman yang benar.

SARAN PAKAR: Checksum adalah kalkulasi yang dilakukan pada data dua kali: sebelum dikirim dan setelah diterima. Jika hasilnya berbeda di sisi penerima, berarti datanya telah rusak dalam perjalanan.

Berikut perbandingan header untuk UDP dan TCP:

UDP TCP
Ukuran header 8 byte 20 byte+
Konten header (UDP ataupun TCP)
  • Port sumber
  • Port tujuan
  • Panjang
  • Checksum
  • Port sumber
  • Port tujuan
  • Panjang
  • Checksum
Konten Header (khusus TCP) Tidak ada data header tambahan
  • Nomor urut
  • Nomor pengakuan
  • Bendera TCP (misalnya, sinkronisasi dan bendera pengakuan yang digunakan untuk membuat koneksi)
  • Jendela (ukuran buffer penerima sehingga pengirim tidak mengirim terlalu banyak data)
  • Penunjuk darurat
  • Opsi TCP opsional (misalnya, stempel waktu)

Data yang membandingkan perbedaan antara header UDP dan TCP.

Seperti yang ditunjukkan tabel di atas, apabila dibandingkan dengan UDP, TCP menggunakan lebih banyak data untuk mengelola transfer data saat Anda mengirim informasi melalui internet.

TCP juga melibatkan lebih banyak komunikasi antara pengirim dan penerima. Hal itu karena penerima ACK (Mengakui) setiap paket lain ketika diterima menggunakan TCP, dan setiap paket yang hilang dikirim ulang. Hasilnya, TCP menggunakan lebih banyak data dibandingkan UDP.

Dalam analisis penggunaan data VPN, kami mengukur jumlah data tambahan yang digunakan oleh VPN menggunakan TCP dibandingkan dengan UDP. Berikut ringkasan hasil kami:

OpenVPN dengan UDP OpenVPN dengan TCP
Peningkatan data dibandingkan dengan tidak menggunakan VPN 17,23% 19,96%

Hasil uji penggunaan data membandingkan jumlah data yang digunakan oleh UDP dan TCP.

Jika menggunakan paket data seluler berbayar per gigabyte atau memiliki batas data tetap, Anda akan menghabiskan kuota lebih cepat jika menggunakan TCP.

TCP Sedikit Lebih Aman Dibandingkan UDP

UDP ataupun TCP tidak dirancang untuk keamanan. Keduanya digunakan untuk mengirim paket data melalui internet, dan paket tersebut dapat berupa teks biasa atau dapat dienkripsi. Protokol atau aplikasi lain yang tingkatnya lebih tinggi dalam tumpukan komunikasi biasanya lebih memperhatikan segi keamanan.

Karena paket diurutkan dan diakui dalam TCP, lebih sulit bagi peretas untuk menyuntikkan data berbahaya dibandingkan dengan UDP.

Secara praktis, kedua protokol tersebut tidak memiliki masalah keamanan saat digunakan dengan VPN. TCP dan UDP mendukung fitur keamanan dan privasi yang digunakan agar Anda tetap aman.

Bagaimana cara VPN menggunakan UDP dan TCP?

OpenVPN adalah protokol VPN bersumber terbuka yang digunakan oleh sebagian besar VPN yang aman. Pada umumnya, pengguna memiliki opsi untuk memilih antara OpenVPN UDP dan OpenVPN TCP. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan bagaimana keputusan ini memengaruhi fungsionalitas VPN Anda.

NordVPN's protocol settings.

Fitur UDP dan TCP NordVPN terdapat di menu protokol.

Pertama, bayangkan Anda menelusuri halaman web tanpa VPN. Koneksi antara perangkat Anda dan server web akan menggunakan TCP karena lebih bisa diandalkan daripada UDP. Berikut cara kerjanya:

Cara <span>lalu lintas TCP dirutekan melalui internet tanpa VPN</span>.

Cara lalu lintas TCP dirutekan melalui internet tanpa VPN.

Ketika Anda mulai menggunakan VPN, komunikasi baru dibungkus dalam terowongan OpenVPN antara perangkat Anda dan server VPN. Terowongan itu menghubungkan perangkat Anda dan server VPN, serta bisa menggunakan UDP atau TCP.

Diagram OpenVPN UDP atau terowongan TCP

Cara OpenVPN UDP atau TCP membungkus lalu lintas TCP.

Saat mengubah pengaturan VPN, Anda akan menentukan pembungkus mana yang akan digunakan. Jadi, protokol mana yang lebih baik untuk digunakan?

UDP vs. TCP: Mana Yang Lebih Bagus?

RINGKASAN: Jika VPN Anda memberikan pilihan UDP atau TCP, coba UDP terlebih dahulu. UDP lebih cepat daripada TCP, dan Anda masih dapat menggunakan TCP untuk melakukan aktivitas, seperti menelusuri web di dalam terowongan VPN UDP. Menggunakan TCP dengan VPN Anda dapat membantu jika UDP diblokir oleh firewall atau Anda memiliki koneksi yang tidak bisa diandalkan.

Protokol komunikasi yang unggul bergantung pada alasan Anda menggunakan VPN. Di bagian ini, kami akan menjelaskan apakah UDP atau TCP lebih baik untuk streaming, penelusuran umum, melewati sensor, dan penggunaan VPN secara umum.

Koneksi VPN Normal

Menggunakan OpenVPN dengan UDP merupakan pilihan yang lebih baik untuk hampir semua koneksi VPN pada umumnya. Semua itu karena UDP lebih cepat dari TCP dan menggunakan data lebih sedikit.

Aplikasi akan terus menggunakan TCP untuk koneksinya di dalam terowongan VPN UDP Anda. Artinya, semua layanan yang membutuhkan pengiriman paket terjamin TCP masih bisa menggunakannya.

Streaming dan Bermain Game

Bermain game dan video streaming biasanya menggunakan koneksi UDP. Semua karena melewatkan sebagian kecil dari streaming lebih baik daripada mengalami penundaan saat mencoba memulihkannya.

Oleh karena itu, sebaiknya pilih UDP jika Anda menggunakan VPN untuk melakukan streaming video atau memainkan video game.

Jika menggunakan OpenVPN TCP, VPN Anda mungkin berupaya memulihkan paket data yang hilang yang sebenarnya tidak perlu. Jika Anda menunggu paket yang hilang untuk dikirim ulang, game atau streaming langsung akan dipindahkan saat layar Anda diperbarui.

SARAN PAKAR: Netflix dan Amazon Prime menggunakan TCP karena lebih mudah untuk memantau penggunaan bandwidth. Semua bandwidth yang tersedia antara server dan penerima dapat digunakan sehingga paket data bisa dikirim lebih cepat. Protokol ini juga dapat mengubah kualitas video yang seharusnya sehingga meningkatkan pengalaman pengguna.

Email dan Penelusuran Web

Kami merekomendasikan penggunaan OpenVPN UDP ketika Anda sedang melakukan aktivitas seperti mengirim email dan menelusuri web.

Diagram OpenVPN UDP atau terowongan TCP

Cara kerja OpenVPN UDP dengan lalu lintas TCP.

Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa Anda harus menggunakan terowongan VPN berbasis TCP untuk aplikasi yang membutuhkan keandalan ekstra. Yang sebenarnya tidak perlu, dan sering kali bukanlah ide yang bagus. Koneksi dalam masih memiliki TCP jika diperlukan—terowongan VPN tidak perlu menambahkan lapisan lain.

Jika Anda membungkus tunnel TCP VPN di sekitar koneksi TCP, Anda berisiko mengalami “kehancuran TCP”. Peristiwa ini terjadi ketika kedua lapisan TCP mencoba mengatasi paket yang hilang. Hal ini juga muncul karena lapisan TCP bagian dalam dan luar memiliki pengatur waktu independen yang digunakan untuk menentukan waktu sebuah paket hilang.

Menembus Firewall dan Menghindari Penyensoran

Jika Anda perlu menghindari penyensoran atau menghindari firewall, pilih TCP untuk OpenVPN.

Saat menggunakan TCP pada port 4433, lalu lintas VPN Anda terlihat sama dengan lalu lintas web yang dienkripsi HTTPS. Jika TCP port 443 diblokir, semua situs web e-commerce tidak akan berfungsi. Oleh karena itu, lalu lintas ini biasanya diizinkan melalui firewall.

Beberapa VPN juga mendukung TCP port 80, yang digunakan untuk lalu lintas web yang tidak terenkripsi, serta akan menembus firewall tanpa masalah.

Students have reported that using OpenVPN with TCP has enabled them to break through their campus firewalls, whereas UDP is blocked. Para mahasiswa telah melaporkan bahwa mereka bisa menembus firewall kampus menggunakan OpenVPN dengan TCP, sedangkan UDP diblokir.

TCP dapat bekerja di negara yang memblokir VPN secara resmi, tetapi perlu dicatat bahwa lalu lintas VPN Anda masih bisa diidentifikasi dengan inspeksi paket mendalam. TCP saja tidak akan melindungi Anda jika penggunaan VPN tidaklah legal atau aman di negara Anda.

Selalu coba UDP untuk OpenVPN terlebih dahulu. Protokol ini lebih cepat dan aplikasi Anda masih dapat memiliki TCP di terowongan dalam jika diperlukan, agar tetap bisa diandalkan.

OpenVPN Inc.—perusahaan yang menciptakan perangkat lunak VPN berdasarkan protokol OpenVPN—mengatakan:

Protokol OpenVPN itu sendiri berfungsi paling baik dibandingkan hanya protokol UDP. Dan secara default, koneksi … telah diprogram sebelumnya agar selalu mencoba UDP terlebih dahulu, dan jika gagal, maka coba TCP.”

Meskipun demikian, jika VPN tidak berfungsi dengan UDP karena masalah jaringan, Anda mungkin mendapati bahwa menggunakan OpenVPN dengan TCP dapat mengatasinya. TCP dirancang untuk mengimbangi koneksi jaringan yang tidak bisa diandalkan.

Apa itu TCP?

TCP membangun koneksi antara dua perangkat, seperti komputer Anda dan server web. Data dikirimkan melalui koneksi tersebut. Seperti sebuah panggilan telepon ketika kedua perangkat saling berbicara sehingga dapat memeriksa kebenaran informasi yang diterima.

Ketika Menggunakan TCP:

  • Semua paket dijamin akan diterima. Jika penerima tidak mengonfirmasi telah mendapatkan paket, pengirim akan mengirimkannya lagi.
  • Paket diurutkan agar tiba di pihak penerima dalam urutan yang sama dengan ketika dikirim.
  • Paket tidak dikirim jika penerima belum siap untuk menerimanya.

SARAN PAKAR: Anda mungkin pernah melihat sebutan TCP/IP. IP singkatan dari Internet Protocol, dan begitulah cara TCP menemukan alamat IP untuk mengirim data. Anda tidak bisa menggunakan TCP tanpa IP. Jadi, untuk tujuan kita, TCP/IP dan TCP adalah hal yang sama.

Apa itu UDP?

Tidak seperti TCP, UDP adalah protokol tanpa koneksi. Data terkirim, tetapi tidak ada mekanisme umpan balik untuk mengonfirmasi bahwa data telah diterima dengan baik dan benar. Fungsi UDP lebih seperti mengirim sesuatu melalui pos: Anda menaruhnya di kotak pos dan melupakannya.

Ketika Menggunakan UDP:

  • Paket data mungkin hilang dalam perjalanan, dan pengirimnya tidak akan tahu.
  • Paket yang dikirim ke penerima kelebihan beban akan ditinggalkan (hilang) dan tidak dapat dipulihkan.
  • Tidak ada mekanisme pemulihan yang tertanam dalam UDP untuk data yang hilang atau rusak, tetapi aplikasi yang menggunakan UDP dapat menyertakan mekanisme pemulihannya sendiri.

Karena UDP tidak perlu membangun dan memelihara koneksi, UDP lebih cepat daripada TCP. Protokol ini ideal untuk aplikasi yang sangat sensitif terhadap latensi, seperti konferensi video dan game online.

Paket yang kadang-kadang terlewatkan dapat mengakibatkan kesalahan, tetapi masih lebih baik daripada penundaan yang akan terjadi saat TCP mengirim ulang paket tersebut.

Domain Name System (DNS) dapat dan memang menggunakan UDP dan TCP. Meskipun semakin banyak yang menggunakan TCP seiring bertambahnya paket kueri, UDP adalah protokol default yang bisa diandalkan dari segi kecepatannya.