Proton VPN adalah salah satu dari segelintir VPN yang memiliki aplikasi yang berbasis sumber terbuka dan memublikasikan audit keamanan pihak ketiga.
Aplikasi VPN ini—versi Windows, macOS, Android, dan iOS—semuanya berbasis sumber terbuka. Kode sumbernya tersedia secara bebas dan bisa dilihat di Github, serta semua kerentanan yang ditemukan sejauh ini telah diperbaiki.
Manfaat aplikasi sumber terbuka adalah siapa pun dapat melihat dan memberikan kontribusi pada pengembangannya. Hal ini meningkatkan keamanan aplikasi karena semua orang bisa memeriksa kesalahan yang ada pada aplikasi.
Aplikasi sumber terbuka ini menunjukkan tingkat transparansi dan komitmen terhadap keamanan yang jarang kami temui dari penyedia VPN lain. Jadi, kami sangat senang Proton VPN sudah berupaya dengan melakukan hal ini.
Koneksi Proton VPN yang Sangat Terenkripsi
Sebagai bagian dari uji keamanan, kami memeriksa log koneksi Proton VPN untuk menilai tingkat enkripsinya. Kami sangat terkesan dengan yang kami temukan.
Berikut adalah spesifikasi enkripsi Proton VPN:
- Lalu lintas dienkripsi dengan aman menggunakan sandi AES-256.
- Koneksi dibangun melalui handshake RSA-2048.
- Perfect Forward Secrecy melalui pertukaran kunci ECDH.
- Autentikasi disediakan menggunakan hash SHA-384.

Proton VPN menggunakan protokol dan sandi enkripsi paling aman.
Pengujian yang kami lakukan memastikan bahwa enkripsi Proton VPN melampaui kebutuhan keamanan sebagian besar pengguna. Enkripsi VPN akan melindungi dan menyembunyikan data Anda dari kemungkinan pengintai atau penyerang.
Pengaturan Keamanan Tingkat Lanjut Proton VPN
Aplikasi Proton VPN menyertakan berbagai pengaturan keamanan dan privasi tingkat lanjut. Di bawah ini kami membuat daftar fitur aplikasi yang paling penting:
Kill Switch
Kill Switch VPN adalah fitur keamanan utama. Tanpa Kill Switch, alamat IP Anda berisiko terekspos oleh pengintai jika koneksi VPN tiba-tiba terputus.
Proton VPN menyertakan Kill Switch di aplikasi Windows, Mac, iOS, dan Android. Fitur ini tidak diaktifkan secara default, jadi pastikan Anda mengaktifkannya di tab ‘Connection‘ (Koneksi) dalam menu Preferences (Preferensi).
Kami menguji Kill Switch Proton VPN dengan menjalankan serangkaian uji kebocoran IP dan DNS secara manual sambil memutuskan koneksi VPN. Dalam setiap kasus, Kill Switch berfungsi dengan sempurna dan tidak mengekspos alamat IP kami yang sebenarnya.

Kill Switch Proton VPN.
Split Tunneling
Dengan Split Tunneling, VPN Anda membuat terowongan terpisah yang langsung melalui ISP, seperti saat Anda tidak menggunakan VPN sama sekali.
Fitur ini sangat berguna agar perangkat dan layanan yang memerlukan alamat IP lokal tetap berfungsi dengan baik—misalnya, printer nirkabel.
Proton VPN menyertakan Split Tunneling di aplikasi versi Windows dan Android, tetapi tidak disertakan di macOS atau iOS. Untuk menggunakannya, cukup beri centang kotak aplikasi yang ingin dikecualikan dari terowongan VPN terenkripsi.

Antarmuka pengaturan Split Tunneling Proton VPN.
Kami menguji Split Tunneling dari Inggris Raya dan bisa menonton BBC iPlayer, serta mengakses perangkat di jaringan lokal kami. Semuanya dilakukan sambil menggunakan server VPN Belanda untuk mengunduh file torrent dengan aman.
SARAN PAKAR: Semua aplikasi yang dikecualikan dari terowongan VPN akan menggunakan alamat IP Anda yang sebenarnya dan terekspos. Jangan sekali-kali menggunakan pengaturan ini untuk aktivitas sensitif, seperti saat menggunakan Wi-Fi publik gratis.
Hasil Uji Kebocoran IP dan DNS Proton VPN
Sebelum memercayai VPN dengan data sensitif Anda, sebaiknya lakukan uji kebocoran IP dan DNS nyata yang merupakan cara bagus untuk memverifikasi bahwa VPN berfungsi dengan baik.
Semua aplikasi Proton VPN menyertakan perlindungan kebocoran IPv6 dan DNS, tetapi kami perlu memverifikasi bahwa alat ini benar-benar berfungsi. Kami menjalankan pengujian ini menggunakan Proton VPN di macOS dan Android.
Untuk menguji kebocoran alamat IP, kami menggunakan ipleak.net. Kami terhubung ke beberapa server Proton VPN, termasuk AS, Afrika Selatan, Jerman, dan Australia. Hasilnya, Proton VPN tidak membocorkan alamat IP kami yang sebenarnya di server mana pun.

Proton VPN tidak membocorkan alamat IP selama pengujian yang kami lakukan.
Kemudian, kami menggunakan alat uji kebocoran IP dan DNS khusus untuk menguji Proton VPN terhadap kebocoran DNS. Kebocoran DNS terjadi saat browser Anda merutekan permintaan DNS melalui ISP, bukan melalui VPN. Namun, kami tidak mengalami kebocoran DNS saat menggunakan Proton VPN.
Hal ini tidak mengejutkan karena Proton VPN mengoperasikan server DNS-nya sendiri sehingga langsung menangani permintaan DNS Anda. Praktik ini meniadakan risiko kebocoran dari pihak ketiga.

Proton VPN tidak mengalami kebocoran DNS selama pengujian yang kami lakukan.
NetShield adalah Pemblokir Iklan yang Buruk
Pelanggan Proton VPN Plus dan Tanpa Batas memiliki akses ke NetShield, yang merupakan pemblokir iklan, pemblokir malware (perangkat lunak berbahaya), serta pemblokir pelacak. Anda dapat mengaktifkannya dengan mengeklik ikon perisai dari layar beranda aplikasi.
Kami mendapati NetShield sangat efektif dalam menghentikan malware dan pelacak. Namun, performa NetShield sangat buruk dalam memblokir iklan.

Saat menjalankannya melalui alat uji pemblokiran iklan dari d3ward, NetShield melaporkan tingkat keberhasilan yang hanya sebesar 27%.
Tidak seperti pemblokir iklan lainnya, NetShield tidak sepenuhnya mencegah munculnya elemen iklan di halaman web. Sebaliknya, NetShield menggantikan elemen iklan tersebut dengan kotak abu-abu yang mengganggu tampilan layar.
Selain itu, NetShield hanya berfungsi saat Anda terhubung ke server Proton VPN. Oleh karena itu, Anda harus terus terhubung ke Proton VPN agar iklan tidak ditampilkan.
Server Secure Core milik Proton VPN
Proton VPN memiliki server di 67 lokasinya. Jumlah ini merupakan jaringan Secure Core miliknya.
Fitur ini—hanya tersedia pada paket Plus dan Tanpa Batas—memantulkan lalu lintas melalui server Secure Core sebelum meneruskannya ke server lain di jaringan Proton VPN.
Fitur ini adalah contoh dari VPN Ganda, juga dikenal sebagai Multi-Hop. Double VPN biasanya merutekan lalu lintas melalui dua server VPN, bukan satu, yang akan meningkatkan keamanan Anda.
Karena Proton VPN adalah pemilik satu-satunya akses ke server-server ini, Secure Core bahkan lebih aman daripada solusi serupa, seperti VPN Ganda milik NordVPN atau Surfshark.
Belum lama ini Secure Core hanya tersedia di tiga negara—senang melihat Proton VPN yang memperluas jangkauannya.

Sakelar koneksi Secure Core Proton VPN di aplikasi Proton VPN.
Kelemahan menggunakan server Secure Core adalah bahwa server tersebut terasa memperlambat kecepatan internet Anda.
Di bawah ini adalah penurunan kecepatan unduh saat terhubung ke server normal Inggris Raya dan AS dibandingkan dengan koneksi server aman:
Server Normal:
- AS: 87Mbps (turun 13%)
- Inggris Raya: 89Mbps (turun 11%)
Server Secure Core:
- AS: 30 Mbps (turun 70%)
- Inggris Raya: 18 Mbps (turun 82%)
Kecepatan unduhnya jauh lebih lambat ketika menggunakan jaringan Secure Core mengingat peningkatan overhead enkripsi dan jarak tambahan yang harus ditempuh data.
Fitur Keamanan Tambahan yang Kami Harapkan
- Pemblokir iklan yang ditingkatkan secara serius. Seperti yang ditunjukkan di atas, NetShield tidak cukup baik. Kami senang fitur ini disertakan dalam aplikasi, tetapi Proton VPN sangat perlu memperbaikinya.
- Protokol Stealth yang berfungsi. Saat ini, Proton VPN tidak bisa diandalkan di Tiongkok meskipun memiliki protokol Stealthv. Kami berharap fitur ini bisa ditingkatkan hingga berfungsi secara konsisten untuk mengatasi Great Firewall.
- Kill Switch tingkat lanjut. Dengan Kill Switch Proton VPN saat ini, Anda tidak punya pilihan selain kehilangan akses ke jaringan lokal dan semua perangkat di dalamnya. Versi yang lebih canggih dapat menambahkan beberapa penyesuaian padanya.