ZoogVPN mengeklaim sebagai VPN tanpa log, tetapi pada kenyataannya, VPN ini mengumpulkan data bandwidth dan informasi akun (termasuk alamat email Anda).
Praktik menyimpan alamat email memang umum untuk sebagian besar VPN, yang berarti ZoogVPN dapat mengonfirmasi kepada pihak berwenang bahwa Anda memiliki akun. Sebaiknya gunakan alamat email palsu tanpa informasi pribadi untuk memastikan identitas Anda tersembunyi.
Yang terpenting, ZoogVPN tidak mengumpulkan alamat IP asal Anda, permintaan DNS, stempel waktu, alamat IP yang ditetapkan, atau ISP. Tanpa informasi ini, ZoogVPN tidak dapat membantu pihak berwenang mengidentifikasi riwayat penelusuran pengguna tertentu.
Kami lebih suka jika ZoogVPN mengadopsi kebijakan tanpa log yang sesungguhnya, seperti yang dilakukan Private Internet Access atau Perfect Privacy.
Siapa di Balik ZoogVPN?
Status kepemilikan perusahaan ZoogVPN cukup membingungkan. VPN ini dimiliki oleh Zoog Services Single Member Private Company, yang didirikan di Yunani, tetapi berkantor pusat di Ukraina. Mayoritas karyawannya juga berasal dari Ukraina.
ZoogVPN juga ditampilkan sebagai produk Softoria, sebuah perusahaan yang terdaftar di Ukraina. Softoria memiliki hubungan bisnis dengan beberapa perusahaan teknologi lain, termasuk DataForSeo, RankActive, Traffmonetizer, dan Dataimpulse.
Kami menghubungi mereka melalui email untuk meminta klarifikasi tentang struktur kepemilikan dan karyawannya. ZoogVPN mengonfirmasi bahwa Softoria dan ZoogVPN dimiliki oleh orang yang sama, tetapi tidak mengonfirmasi siapa orang tersebut.
Kami kecewa karena struktur perusahaan ZoogVPN dan karyawannya tidak dirinci di situs web ZoogVPN sehingga kami lebih memilih VPN dengan kepemilikan transparan. Selalu agak mencurigakan ketika perusahaan induk VPN juga menjalankan bisnis periklanan atau penambangan data.
Tidak Ada Audit Independen dan Warrant Canary-nya Kedaluwarsa
Tidak seperti VPN papan atas, ZoogVPN tidak menerbitkan audit pihak ketiga rutin yang mengonfirmasi bahwa kebijakan privasinya dipatuhi. ZoogVPN belum pernah menghadapi kasus nyata, seperti penyitaan server atau kasus pengadilan, untuk membuktikan bahwa VPN ini tidak mencatat log alamat IP atau riwayat penelusuran Anda.
Yang lebih buruknya lagi, ZoogVPN belum memperbarui Warrant Canary-nya sejak Maret 2022—saat kami terakhir mengirim email ke ZoogVPN dan memintanya untuk diperbarui. VPN ini juga menyewa semua servernya dan belum menggunakan server tanpa disk, seperti yang dilakukan ExpressVPN.
Menggunakan Server DNS Pihak Ketiga
Dengan menggunakan alat uji kebocoran IP dan DNS khusus, kami menemukan bahwa ZoogVPN lulus uji kebocoran IPv4, IPv6, dan WebRTC. Namun, VPN ini gagal menyamarkan geolokasi kami dan menggunakan server DNS pihak ketiga.
Uji kebocoran VPN kami mendeteksi server DNS Google saat terhubung ke ZoogVPN.
As you can see in the image above, ZoogVPN doesn’t support first-party DNS servers and instead routes all your traffic through Google DNS servers. Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, ZoogVPN tidak mendukung server DNS pihak pertama, melainkan merutekan semua lalu lintas Anda melalui server DNS Google.
Praktik ini bukanlah pelanggaran anonimitas total karena permintaan Anda masih ada di antara ribuan lainnya. Namun, praktik ini tetap tidak bagus jika tujuan Anda menggunakan VPN adalah untuk mendapatkan privasi secara online.
Memang cukup umum bagi VPN kelas bawah hingga menengah untuk bergantung pada server DNS pihak ketiga, tetapi ZoogVPN perlu mengatasi masalah ini untuk mendapatkan rating yang lebih tinggi pada kategori ini.